serenity |
aku mencintai malam, seperti aku mencintaimu. mencium sepi yang hinggap diujung rambutmu. membelai malam yang memercikan parfum rembulan. aku menggilaimu seperti tak pernah ada. sebab sesuatu yang tiada, menghapus smua yang serupa.
saat malam kita bicara tentang sepi yang rapuh. yang membawa kita pada kenangan belia, berlari-lari diantara halte dan bis kota. lalu tas kita terayun ceria. berusaha mendahului mimpi remaja. kugrafir namamu di kursi-kursi dan meja sekolah. Kupilok cintaku di tembok-tembok pesing. Hingga kuajak bicara seekor kucing bunting. Sungguh digigit cinta kala remaja menerbitkan gila tiada terkira.
saat kau pergi, aku berlari digorong-gorong terminal. di lorong-lorong mall hatiku memekik. Menyerapahi batang-batang beton, aku menyumpahi bon jovi
these days… these days these days the stars hang out of reach.
these days there ain't a ladder on the streets..
hingga waktu betul menelan, dan mendamparkan kita.
aku merenangi malam dalam sungai matamu. yang tak hilang walau dunia terpejam. yang terkekalkan dalam tabulasi ingatan.
aku menyimpanmu dalam ruang hening. dalam kaca bening. dan aku menyingkirkan smua serpih kata. yang pipihnya kerap menerbitkan luka.
(Baca Selengkapnya)
aku merenangi malam dalam sungai matamu. yang tak hilang walau dunia terpejam. yang terkekalkan dalam tabulasi ingatan.
aku menyimpanmu dalam ruang hening. dalam kaca bening. dan aku menyingkirkan smua serpih kata. yang pipihnya kerap menerbitkan luka.