please help |
saya terhenyak.
kalimat ini memang bukan pertama kali saya dengar. ya saya sudah sering mendengarnya. sudah terlalu sering. "utang bisa merusak hubungan baik". menurut saya ya masuk akal. nggak salah-salah betul pendapat itu. kadang orang bisa marah kepada teman baiknya karena masalah utang. mungkin karena si teman tidak bayar-bayar. pura-pura lupa. menunda-nunda. atau memang tak pernah ada niatan bayar. atau memang dia memang tidak punya kemampuan untuk membayar. nggak jarang kita denger malah ada terjadi pembunuhan karena masalah utang-piutang. uh ngeri banget kan?
but, come on. rang
"kebayang nggak jika suatu saat kamu sangat butuh duit. nggak bisa atau nggak pingin pinjam ke bank atau yang sejenis dengan itu. sementara kamu nggak punya seseorang buat dipinjamin?" tanya ri membuat karang tertegun. "sulit membayangkan kalo hal itu gak pernah terjadi pada kamu" ri menjawab pertanyaannya sendiri.
"coba bandingkan antara keadaan kamu sangat nggak butuh duit dan nggak ada yang mau pinjamin. dengan keadaan kamu mempunyai piutang, namun piutang kamu itu sulit ditagih atau kemungkinan tak tertagih. kamu pilih yang mana?"
guys, apa gunanya teman jika tidak bisa dimintai tolong. baru utang duit kok. bukan suruh bantuin ngelawan perampok. dikit kok. nggak sampai jual laptop, atau lensa dslr, apalagi rumah,nggak!. baru utang duit kok. bukan utang nyawa. utang kok, bukan diminta. bakal dibayar kok meskipun mungkin kapan kapan. atau kalo inget. pasti dibayar : kalo bukan di dunia ya di akhirat. iya pasti, nggak ada yang bisa lari dari kewajiban bayar utang. jadi pemberi utang nggak perlu kuatir. kalo nggak bisa ditagih di dunia, pasti bisa ditagih di akhirat! pasti!
"nanti tuman. dikasih sekali malah jadi kreditor tetap"
biasanya memang begitu. seseorang yang berani diutangin, dilain waktu akan diutangi lagi dengan orang yang sama, dengan jumlah yang mungkin lebih besar. apalagi sering memberi pinjaman ke orang-orang. semakin banyak pengutang akan datang. sebab ya rekomendasi. jangan dikira rekomendasi nggak ada ya dalam utang-utangan gini. biasanya rekomendasi terjadi secara gak sengaja, contoh :
"eh gue lagi butuh duit nih. anak gue sakit. pinjem duit dong. bulan depan gue ganti"
"sama. lagi bokek"
"haduh tolong dong"
"ama si a aja tuh. dia gampang orangnya"
maka datanglah orang itu ke anda. makin banyak anda berani memberi utang maka akan makin banyak orang datang berutang kepada anda. sebab nama anda makin tenar (dikalangan pengutang hehehe). sekali dua kali, beberapa kali anda menolak memberi utang. maka pengutang akan mundur satu persatu.
orang bijak bilang : hidup itu tolong menolong. tapi sama orang bakhil kalimat bijak itu jadi : hidup itu memanfaatkan atau dimanfaatkan.
ama orang dengki kalimat itu jadi : hidup itu ngadalin atau dikadalin
"siapa sih yang mau dimanfaatin?" si karang ketus.
"emangnya jelek dimanfaatin? asal bukan untuk hal yang buruk why not? bukankah manusia yang paling baik itu yang paling bermanfaat buat orang lain?"
"iya kalo bermanfaat gue setuju, ri.tapi dimanfaatin no! sakiit!" teriak karang. "sakitnya tuh di sini!" si karang mulai lebay.
"tau nggak rang… nanti di akhirat orang pada nyesal"
nanti pemberi utang di akhirat pasti nyesel. si pemberi utang akan nyesel karena utangnya lekas dibayar, hingga bayaran yang dia dapat sedikit. si pemberi utang nyesel karena hanya beberapa orang yang ngemplang utangnya. si pemberi utang nyesel karena hanya mengutangi separuh dari yang dipinjam. si pemberi utang nyesel kenapa menagih utangnya. si pemberi utang nyesel kenapa harus cerita-cerita ke orang lain tentang duitnya yang dia utangin ke si fulan dan si fulan. si pemberi utang nyesel karena pernah merasa nyesel ngutangin duitnya yang seitu-itunya buat si fulan yang dianggapnya nggak tau diri. nyesel dan nyesel dan nyesel… nggak selesai selesai namun nggak lagi berguna.
yang nggak berani ngasih utang jangan ditanya. nyeselnya ke ubun-ubun. apalagi pake bo’ong. wah yang ini kalo dia dikasih martil ditangannya maka martil itu akan dihantamkan ke kepalanya berkali-kali sambil berkata : medit! medit!! medit!!! bodoh sekali aku ini, udah medit jadi tukang bohong lagi.
"rang. nggak ada perbuatan yang sia-sia. memangnya kalo kamu ngutangin ke orang terus orang itu nggak bayar, atau mangkir karna memang benar-benar nggak punya duit kamu rugi. sama sekali nggak, asal lo ikhlas. allah yang akan ngebayar piutang kamu. kalo nggak di dunia ya di akhirat…."
(iya ri. setuju banget aku ama kamu. buat diomongin emang enak, tapi nyesek buat dipraktekin. barangkali iman aku emang masih sekulit ari... si karang diam mengasihani dirinya, meratapi kepelitan dan ketipisan imannya.)
(Baca Selengkapnya)
guys, apa gunanya teman jika tidak bisa dimintai tolong. baru utang duit kok. bukan suruh bantuin ngelawan perampok. dikit kok. nggak sampai jual laptop, atau lensa dslr, apalagi rumah,nggak!. baru utang duit kok. bukan utang nyawa. utang kok, bukan diminta. bakal dibayar kok meskipun mungkin kapan kapan. atau kalo inget. pasti dibayar : kalo bukan di dunia ya di akhirat. iya pasti, nggak ada yang bisa lari dari kewajiban bayar utang. jadi pemberi utang nggak perlu kuatir. kalo nggak bisa ditagih di dunia, pasti bisa ditagih di akhirat! pasti!
"nanti tuman. dikasih sekali malah jadi kreditor tetap"
biasanya memang begitu. seseorang yang berani diutangin, dilain waktu akan diutangi lagi dengan orang yang sama, dengan jumlah yang mungkin lebih besar. apalagi sering memberi pinjaman ke orang-orang. semakin banyak pengutang akan datang. sebab ya rekomendasi. jangan dikira rekomendasi nggak ada ya dalam utang-utangan gini. biasanya rekomendasi terjadi secara gak sengaja, contoh :
"eh gue lagi butuh duit nih. anak gue sakit. pinjem duit dong. bulan depan gue ganti"
"sama. lagi bokek"
"haduh tolong dong"
"ama si a aja tuh. dia gampang orangnya"
maka datanglah orang itu ke anda. makin banyak anda berani memberi utang maka akan makin banyak orang datang berutang kepada anda. sebab nama anda makin tenar (dikalangan pengutang hehehe). sekali dua kali, beberapa kali anda menolak memberi utang. maka pengutang akan mundur satu persatu.
orang bijak bilang : hidup itu tolong menolong. tapi sama orang bakhil kalimat bijak itu jadi : hidup itu memanfaatkan atau dimanfaatkan.
ama orang dengki kalimat itu jadi : hidup itu ngadalin atau dikadalin
"siapa sih yang mau dimanfaatin?" si karang ketus.
"emangnya jelek dimanfaatin? asal bukan untuk hal yang buruk why not? bukankah manusia yang paling baik itu yang paling bermanfaat buat orang lain?"
"iya kalo bermanfaat gue setuju, ri.tapi dimanfaatin no! sakiit!" teriak karang. "sakitnya tuh di sini!" si karang mulai lebay.
"tau nggak rang… nanti di akhirat orang pada nyesal"
nanti pemberi utang di akhirat pasti nyesel. si pemberi utang akan nyesel karena utangnya lekas dibayar, hingga bayaran yang dia dapat sedikit. si pemberi utang nyesel karena hanya beberapa orang yang ngemplang utangnya. si pemberi utang nyesel karena hanya mengutangi separuh dari yang dipinjam. si pemberi utang nyesel kenapa menagih utangnya. si pemberi utang nyesel kenapa harus cerita-cerita ke orang lain tentang duitnya yang dia utangin ke si fulan dan si fulan. si pemberi utang nyesel karena pernah merasa nyesel ngutangin duitnya yang seitu-itunya buat si fulan yang dianggapnya nggak tau diri. nyesel dan nyesel dan nyesel… nggak selesai selesai namun nggak lagi berguna.
yang nggak berani ngasih utang jangan ditanya. nyeselnya ke ubun-ubun. apalagi pake bo’ong. wah yang ini kalo dia dikasih martil ditangannya maka martil itu akan dihantamkan ke kepalanya berkali-kali sambil berkata : medit! medit!! medit!!! bodoh sekali aku ini, udah medit jadi tukang bohong lagi.
"rang. nggak ada perbuatan yang sia-sia. memangnya kalo kamu ngutangin ke orang terus orang itu nggak bayar, atau mangkir karna memang benar-benar nggak punya duit kamu rugi. sama sekali nggak, asal lo ikhlas. allah yang akan ngebayar piutang kamu. kalo nggak di dunia ya di akhirat…."
(iya ri. setuju banget aku ama kamu. buat diomongin emang enak, tapi nyesek buat dipraktekin. barangkali iman aku emang masih sekulit ari... si karang diam mengasihani dirinya, meratapi kepelitan dan ketipisan imannya.)